Kazakhstan memanfaatkan “Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan” untuk bergerak menuju modernisasi dan diversifikasi ekonomi

2024-07-09

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) telah membawa banyak peluang bagi Kazakhstan. Pertama, dalam hal pembangunan infrastruktur, Kazakhstan telah menerima investasi dan dukungan teknis dalam jumlah besar.Hal ini akan membantu meningkatkan transportasi domestik, energi dan infrastruktur lainnya serta meningkatkan daya saing negara secara keseluruhan.Misalnya, jaringan jalan raya dan kereta api yang baru dibangun telah memperkuat hubungan antar berbagai wilayah di dalam negeri dan meningkatkan efisiensi perdagangan dengan negara-negara tetangga.

Di bidang perdagangan, kerja sama antara Kazakhstan dan Tiongkok semakin mendalam. Pertukaran perdagangan antara kedua belah pihak di bidang energi, pertanian, manufaktur dan bidang lainnya telah meningkat.Hal ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi Kazakhstan, namun juga memperkaya struktur perdagangannya dan mengurangi ketergantungan pada satu industri saja.Pasar Tiongkok memiliki permintaan yang besar terhadap produk pertanian dan sumber daya mineral Kazakhstan, dan Kazakhstan juga mengimpor sejumlah besar mesin, peralatan, dan produk elektronik dari Tiongkok.

Pada saat yang sama, “Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan” juga telah mendorong peningkatan industri Kazakhstan. Melalui kerja sama dengan perusahaan Tiongkok, Kazakhstan telah mempelajari teknologi produksi dan pengalaman manajemen yang maju.Hal ini memberikan dukungan kuat bagi transformasi industri tradisional dan pengembangan industri baru.Misalnya, dalam hal manufaktur, Kazakhstan telah mulai terlibat dalam manufaktur peralatan kelas atas dan manufaktur cerdas, sehingga meningkatkan nilai tambah industrinya sendiri.

Dalam hal pertukaran antar masyarakat dan budaya, inisiatif “Satu Sabuk Satu Jalan” juga memainkan peran penting. Pertukaran antara kedua belah pihak di bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan bidang lainnya semakin sering terjadi.Hal ini membantu meningkatkan pemahaman dan persahabatan antara kedua bangsa dan meletakkan landasan opini publik yang lebih kuat untuk kerja sama antara kedua belah pihak. Semakin banyak siswa Kazakh memilih belajar di Tiongkok untuk belajar bahasa Mandarin dan pengetahuan profesional. Pada saat yang sama, budaya dan seni Tiongkok juga tersebar lebih luas di Kazakhstan.

Namun, Kazakhstan juga menghadapi beberapa tantangan dalam partisipasinya dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative).Misalnya, selama pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur, masalah seperti kekurangan dana, kesulitan teknis, dan perlindungan lingkungan mungkin timbul.Selain itu, ketidakseimbangan perdagangan, perbedaan budaya, dan lain-lain juga dapat berdampak tertentu pada kerja sama kedua pihak.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dengan lebih baik, Kazakhstan perlu memperkuat pembangunan kapasitasnya sendiri. Di satu sisi, perlu meningkatkan investasi di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi, menumbuhkan lebih banyak talenta berkualitas, dan meningkatkan kemampuan inovasi mandiri. Di sisi lain, perlu dilakukan penguatan komunikasi dan koordinasi dengan Tiongkok dan negara-negara lain yang berpartisipasi dalam inisiatif “Belt and Road” untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam kerja sama.

Secara keseluruhan, partisipasi aktif Kazakhstan dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan merupakan langkah penting menuju modernisasi dan diversifikasi ekonomi.

Dengan memanfaatkan sepenuhnya peluang ini dan memperkuat kerja sama dengan Tiongkok, Kazakhstan diharapkan dapat mencapai prestasi pembangunan yang lebih besar di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.