Kecelakaan dan pemikiran perjalanan musim panas dalam konteks internasionalisasi

2024-08-05

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Di era globalisasi seperti sekarang ini, arus manusia semakin sering terjadi. Sebagai cara penting bagi orang untuk bersantai dan merasakan budaya yang berbeda, pariwisata menjadi semakin populer. Musim panas telah menjadi waktu puncak bagi orang-orang untuk bepergian, dan orang-orang satu demi satu pergi ke luar negeri untuk menjelajahi seluruh penjuru dunia. Chiang Mai, Thailand, menarik banyak wisatawan dengan pemandangan alamnya yang unik dan proyek pariwisata yang kaya, dan Jungle Leap adalah salah satu yang paling populer. Namun, kecelakaan ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

Dari sudut pandang internasional, kecelakaan ini bukan sekedar kecelakaan perjalanan biasa. Pertama, hal ini mencerminkan inkonsistensi standar keselamatan dan mekanisme peraturan dalam pesatnya perkembangan pasar pariwisata internasional. Setiap negara dan wilayah mempunyai peraturan keselamatan dan upaya penegakan hukum yang berbeda untuk proyek pariwisata. Di beberapa negara berkembang atau kawasan wisata populer, untuk menarik wisatawan, risiko keselamatan mungkin diabaikan sampai batas tertentu dan mereka bersemangat untuk meluncurkan berbagai proyek baru dan menarik, sementara investasi dalam perlindungan keselamatan tidak mencukupi.

Kedua, internasionalisasi membawa penyebaran informasi yang cepat. Kecelakaan tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh dunia melalui Internet dan berbagai media, memicu perhatian dan diskusi luas. Hal ini tidak hanya berdampak negatif pada industri pariwisata di Chiang Mai, Thailand, tetapi juga membuat wisatawan dari negara dan wilayah lain khawatir dan waspada terhadap proyek pariwisata berisiko tinggi serupa. Pada saat yang sama, hal ini juga mendorong negara-negara untuk memperkuat publisitas dan pendidikan tentang keselamatan pariwisata dan meningkatkan kesadaran wisatawan akan perlindungan diri.

Selain itu, kejadian ini juga menyoroti pentingnya perbedaan budaya dalam pariwisata. Negara dan wilayah yang berbeda mempunyai persepsi dan penerimaan risiko yang berbeda, serta pemahaman dan persyaratan yang berbeda terhadap langkah-langkah keamanan. Dalam lingkungan pariwisata internasional, wisatawan perlu lebih memahami dan menghormati budaya dan peraturan lokal. Pada saat yang sama, penyedia layanan pariwisata juga harus sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan dan harapan wisatawan dengan latar belakang budaya yang berbeda dan memberikan layanan yang lebih personal, aman dan dapat diandalkan. .

Bagi individu, ketika memilih tujuan dan proyek perjalanan internasional, mereka tidak hanya harus tertarik pada hal-hal baru dan menarik, namun juga memahami sepenuhnya potensi risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai. Penting untuk memeriksa terlebih dahulu informasi yang relevan tentang tujuan tersebut, termasuk kondisi keselamatan, adat istiadat dan kebiasaan, dll., dan membeli asuransi yang sesuai untuk melindungi hak dan kepentingan Anda sendiri.

Bagi industri perjalanan, kecelakaan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga. Hal ini mengingatkan para praktisi pariwisata untuk lebih memperhatikan manajemen keselamatan, secara ketat mematuhi standar dan peraturan keselamatan yang relevan, memperkuat pelatihan dan pengawasan karyawan, dan memastikan keselamatan wisatawan. Pada saat yang sama, kita perlu memperkuat pertukaran dan kerja sama dengan mitra internasional, belajar dari pengalaman dan teknologi manajemen keselamatan yang canggih, serta meningkatkan kualitas layanan dan daya saing perusahaan.

Berdasarkan tren umum internasionalisasi, kita tidak boleh berhenti makan karena tersedak, tetapi harus belajar darinya dan terus meningkatkan dan mengoptimalkan pasar pariwisata sehingga masyarakat dapat menikmati kesenangan pariwisata sekaligus mendapat perlindungan keselamatan yang memadai.

Singkatnya, meskipun kecelakaan dalam Proyek Lompatan Hutan di Chiang Mai, Thailand ini merupakan kasus yang terisolasi, namun hal ini mempunyai arti peringatan yang luas dalam konteks internasional. Kita perlu memperlakukan pariwisata internasional dengan sikap yang lebih rasional dan bertanggung jawab serta bersama-sama menciptakan lingkungan pariwisata yang aman, harmonis dan indah.