Kemajuan teknologi dan persaingan kekuasaan: melihat perubahan sosial melalui peralihan multibahasa
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Peralihan multibahasa tidak hanya mempengaruhi komunikasi sehari-hari masyarakat, tetapi juga memainkan peran penting dalam komunikasi budaya, aktivitas ekonomi, dan bahkan politik. Dari perspektif global, negara dan wilayah yang berbeda memiliki sikap dan penggunaan multibahasa yang berbeda. Di beberapa negara multietnis dan multikultural, peralihan multibahasa telah menjadi sarana penting untuk mendorong persatuan nasional dan integrasi budaya; di beberapa tempat di mana satu bahasa ditekankan, keberadaan berbagai bahasa dapat mengarah pada permainan kekuasaan dan sosial ketidakstabilan.
Mengambil contoh bidang ekonomi, frekuensi perdagangan internasional menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Perusahaan yang mahir dalam peralihan multibahasa memiliki keuntungan yang jelas ketika memperluas pasar internasional dan melakukan negosiasi bisnis dengan mitra di berbagai negara. Perusahaan-perusahaan yang tidak dapat beradaptasi dengan tren ini mungkin berada pada posisi yang tidak menguntungkan dalam persaingan dan menghadapi penyusutan pangsa pasar serta penurunan keuntungan. Dampak ekonomi ini semakin memperparah kesenjangan kekuasaan antar perusahaan.
Di bidang pendidikan, peralihan multibahasa juga memicu serangkaian perubahan. Di beberapa negara, sekolah telah mulai memasukkan pendidikan multibahasa ke dalam sistem kurikulum untuk membina siswa dengan kemampuan berbagai bahasa. Hal ini tidak hanya membantu siswa lebih memahami multikulturalisme, tetapi juga memberikan ruang yang lebih luas bagi pengembangan karir mereka di masa depan. Namun, jika distribusi sumber daya tidak merata, hanya sebagian siswa yang dapat menikmati sumber daya pendidikan multibahasa berkualitas tinggi, yang tentunya mengakibatkan ketimpangan kesempatan pendidikan, yang pada gilirannya mempengaruhi status sosial dan kekuasaan seseorang di masa depan.
Dilihat dari bidang politik, status multilingualisme seringkali erat kaitannya dengan strategi politik suatu negara. Di beberapa negara, pemerintah secara aktif mempromosikan multibahasa untuk meningkatkan soft power budaya negara tersebut dan pengaruh internasional; sementara di negara lain, pembatasan multibahasa dapat menjadi sarana untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik dan menjaga stabilitas sosial. Di balik pengambilan keputusan politik semacam ini terdapat perebutan dan keseimbangan antara berbagai kekuatan politik untuk mendapatkan kekuasaan.
Singkatnya, meskipun peralihan multibahasa hanya merupakan aspek kecil dari kemajuan teknologi, hal ini ibarat cermin yang mencerminkan kompleksnya hubungan kekuasaan dan konflik kepentingan dalam masyarakat. Kita perlu memandang perkembangan multibahasa dengan sikap yang lebih terbuka dan inklusif, memberikan peran positif sepenuhnya, dan mendorong keadilan dan keharmonisan sosial.