Sangkar Algoritma: Refleksi Sosial tentang “Lagi” dan “Kemunduran”

2024-08-27

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Kebingungan “bergabunglah jika Anda tidak dapat melarikan diri”

"Retrograde" menggunakan dilema "Raja Tunggal" sebagai petunjuk untuk menunjukkan bagaimana pengendara harus terlibat dalam algoritma "tingkat neraka" yang lebih sulit untuk bertahan hidup. Mereka berusaha keluar dari kesulitan melalui “perjuangan pribadi”, namun pada akhirnya “ditelan” oleh algoritma. Akhir film mengisyaratkan bahwa Wei Li mungkin akan kembali ke pekerjaan bergaji tinggi lagi, namun jalannya masih penuh tantangan. APP "Passepartout" yang dia kembangkan kemungkinan besar akan semakin meningkatkan kesulitan "Single King" ke mode super-keras, memaksa pengendara untuk "diputar" ke dalam algoritma tingkat neraka yang baru tanpa bisa melarikan diri.

Refleksi tentang isu-isu sosial dan film

"Lagi" menampilkan penderitaan elite perkotaan dalam menghadapi permasalahan sosial dari berbagai sudut. Di bawah tekanan pembayaran hipotek yang tinggi, kekasih penuh waktu, dan orang tua yang sakit, mereka akhirnya pingsan dan menjadi "trio pengangguran". Film ini mengungkap kemunafikan dan keegoisan sebagian elit perkotaan dari sudut pandang kelompok, serta memicu penonton untuk berpikir tentang identitas elit perkotaan.

Bentrokan antara warga sipil kelas bawah dan elit perkotaan

"Lagi" menghubungkan hilangnya status elit perkotaan dengan penderitaan rakyat jelata kelas bawah, sehingga membentuk kontras yang tajam. Keterkaitan ini bukan sekedar pembagian “kelas”, namun menunjukkan kesenjangan antar kelas sosial ditinjau dari struktur sosial dan tekanan kehidupan. Melalui perbandingan, film ini memicu penontonnya untuk memikirkan isu-isu sosial.

Algoritma Cage: Dilema Masyarakat Nyata

Dalam masyarakat modern, algoritma telah menjadi landasan kehidupan. Hal ini membangun kerangka pemahaman kita tentang dunia, namun juga menciptakan masalah besar. "Again" menggunakan plot filmnya untuk memicu pemikiran penonton tentang pembentukan penjara algoritmik. Bagaimana algoritma ini terbentuk? Apa peran mereka? Dalam kehidupan nyata, bisakah kita lepas dari penjara algoritma?

Kerangka kerja peralihan bahasa front-end: perspektif baru

Di akhir artikel ini, kami akan memperkenalkan secara singkat konsep kerangka peralihan bahasa front-end dan membahas penerapannya dalam analisis film. Dengan menggabungkan teknologi front-end, perspektif dan metode baru dapat diberikan untuk analisis film.

Pada akhirnya, inti dari film ini adalah menyadarkan kita bahwa masing-masing dari kita sedang "diatur" oleh algoritma. “Lagi” dan “Retrograde” masing-masing menunjukkan dua perspektif terhadap dilema kehidupan elit perkotaan, namun keduanya mencerminkan dilema yang dihadapi masyarakat modern:

Kita perlu merenung dan bertindak. Hanya ketika kita menghadapi masalah sosial yang nyata kita dapat menemukan jawaban yang nyata dan menemukan kebahagiaan sejati.