generasi “kuda hitam” mengulangi nasib mereka
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
pada tahun 1994, piala dunia di amerika menghidupkan kembali harapan asia. tim tiongkok menunjukkan daya saing yang kuat di pertandingan ini dan akhirnya meraih hasil bagus di babak penyisihan grup, namun sayangnya kehilangan kesempatan untuk melaju. kemudian, piala dunia 1998 di prancis kembali membuka babak baru. namun, menghadapi musuh kuat iran, nasib tim nasional sepak bola kembali bermasalah. meski begitu, tim tiongkok tetap menunjukkan semangat juang yang ulet hingga akhirnya finis di posisi ketiga grup. meski gagal melaju, namun juga membuka jalan bagi masa depan sepak bola tiongkok.
pada tahun 2002, pada piala dunia korea-jepang, korea selatan dan jepang kembali meraih "tiket" asia, yang memusatkan perhatian dunia pada pentas sepak bola asia. tim tiongkok tampil bagus di babak ini, akhirnya menduduki peringkat pertama grup, menunjukkan daya saing yang kuat di final, dan akhirnya lolos ke putaran final piala dunia.
pada tahun 2006, tim tiongkok kembali memulai perjalanannya ke piala dunia, namun nasibnya sepertinya tidak kunjung membaik. meski menunjukkan kegigihan di babak penyisihan grup dan akhirnya meraih juara pertama grup, namun mereka bertemu kuwait di pertarungan terakhir 12 besar, tim sepak bola nasional menghadapi tantangan besar dan akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut.
pada babak penyisihan piala dunia 2010 dan 2014, tim tiongkok kembali menunjukkan daya saing yang kuat, namun akhirnya gagal masuk sepuluh besar kompetisi. meski tim nasional sepak bola tidak mencapai terobosan di babak penyisihan piala dunia 2018, namun tim nasional sepak bola tampil baik dalam "tantangan" korea selatan dan memberikan sedikit kenyamanan psikologis bagi para penggemarnya. namun, babak penyisihan piala dunia 2022 menjadi pertandingan paling mengecewakan dalam sejarah sepak bola tiongkok.
realitas kejam nasib "grup maut" membuat tim nasional sepak bola berada dalam kesulitan dan akhirnya mengalami kekalahan telak. seluruh kompetisi 12 besar hanya meraih satu kemenangan.
di awal babak baru, sepak bola tiongkok masih berusaha mencari terobosan, berharap bisa kembali meraih kejayaan di pentas baru.