jebakan pemesanan tiket pesawat: penipuan internet di balik kebocoran informasi pribadi
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
kebocoran informasi penumpang: sumber dan penyebaran
pada tahun 2023, pengadilan menengah rakyat kota heze, provinsi shandong mengeluarkan keputusan yang mengungkap penipuan online "yu mouxue". berdasarkan persidangan kasus tersebut, yu mouxue menggunakan informasi penumpang yang diperolehnya untuk melakukan penipuan atas nama pembelian informasi tiket pesawat, yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian besar bagi para korban.
insiden serupa sering terjadi. misalnya, pada platform aplikasi, beberapa penumpang menerima telepon dari orang yang mengaku sebagai staf maskapai penerbangan saat memesan tiket pesawat, yang menyatakan bahwa mereka perlu mengembalikan biaya akibat perubahan penerbangan. pihak lain dapat secara akurat memberi tahu informasi penerbangan dan informasi pribadi penumpang, dan banyak orang telah tertipu dan menderita kerugian harta benda.
tanggung jawab hukum di balik kebocoran informasi
administrasi penerbangan sipil tiongkok sangat mementingkan tata kelola data dan telah memperkenalkan rangkaian spesifikasi tata kelola data penerbangan sipil cerdas seri "7+1" (7 standar industri dan 1 pemberitahuan informasi) untuk memperkuat perlindungan data penting. selain itu, administrasi penerbangan sipil tiongkok secara aktif berkoordinasi dengan badan keamanan publik untuk melakukan penyelidikan dan tindakan keras yang ketat, serta berupaya untuk mengekang penipuan online.
dari sudut pandang hukum, kebocoran informasi pribadi adalah tindakan ilegal, dan alasan di baliknya dapat dianalisis dari berbagai aspek:
- aliran informasi pribadi sangatlah rumit: proses pemesanan tiket pesawat berbelit-belit dan melibatkan banyak pihak, baik penumpang, platform travel online, maskapai penerbangan, agen, dll. jalur arus informasi banyak dan rawan terjadi kebocoran data.
- kesadaran keamanan siber yang lemah: beberapa wisatawan kurang menilai keaslian dan legalitas informasi saat menggunakan situs web dan aplikasi, sehingga informasi pribadi dikumpulkan secara ilegal.
resiko yang harus diwaspadai:
- situs web dan aplikasi palsu: situs web atau aplikasi yang tidak bermoral dapat mencuri informasi pribadi pengguna dan menggunakannya untuk melakukan penipuan.
- pembagian informasi yang tidak tepat: mungkin ada tautan dalam berbagi informasi pribadi antara penyedia layanan, dan tidak ada perjanjian perlindungan privasi yang efektif yang dirumuskan, sehingga mengakibatkan penyalahgunaan data.
menghadapi tantangan penipuan online, setiap orang perlu lebih waspada dan memperhatikan perlindungan keamanan informasi pribadinya.