dewa saham dan angsa hitam finansial: merangkul stabilitas atau bertaruh?

2024-09-02

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

pada tahun 2006, krisis subprime mortgage melanda amerika serikat dan menjerumuskan pasar keuangan ke dalam kekacauan. ini adalah awal dari strategi buffett untuk "meninggalkan saham dan berinvestasi pada obligasi". dia meramalkan risiko keuangan di amerika serikat dan menginvestasikan dana di pasar obligasi untuk memperoleh keuntungan yang stabil dan stabil. pendekatannya bukanlah spekulasi buta, namun didasarkan pada pemahaman mendalam mengenai fluktuasi dan risiko ekonomi.

ketika perekonomian as mengalami resesi, filosofi investasi buffett benar-benar berbeda dengan investor lainnya. apa yang ingin dilihatnya adalah pertumbuhan berkelanjutan, bukan keuntungan jangka pendek dari satu investasi berisiko tinggi. filosofi investasi yang “masuk akal” ini mengejutkan banyak orang karena dia tidak mengejar “pengembalian tinggi” seperti yang dibayangkan orang, tetapi lebih memperhatikan pengembalian yang stabil dan berkelanjutan.

gejolak perekonomian as bukanlah suatu kebetulan. krisis timur tengah, konflik rusia-ukraina, permasalahan real estate dan perumahan, serta krisis utang as sebesar us$35 triliun adalah sebuah peringatan yang mengingatkan kita bahwa risiko di pasar investasi tidak dapat dihindari dan kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak. . dengan "meninggalkan saham dan berinvestasi pada obligasi", buffett telah menunjukkan kepekaan terhadap risiko. dia memahami bahwa strategi yang baik adalah hal yang paling penting dalam fluktuasi ekonomi.

namun, dari sudut pandang sejarah, resesi ekonomi setelah the fed memangkas suku bunga juga sering terjadi. pembelajaran dari gelembung internet pada tahun 2002 dan krisis subprime mortgage pada tahun 2007 telah membuat kita lebih sadar akan risiko yang ditimbulkan oleh kemungkinan penurunan suku bunga oleh federal reserve.

filosofi investasi yang bijaksana yang diwakili oleh buffett bukanlah menghindari risiko, namun memilih untuk menemukan keseimbangan di antara risiko. dia mencari keuntungan yang aman dan berkelanjutan di tengah fluktuasi ekonomi dengan “meninggalkan saham dan berinvestasi pada obligasi.” filosofi investasinya mungkin bisa menginspirasi kita masing-masing tentang bagaimana menemukan jalan yang paling cocok untuk kita ketika menghadapi risiko dan peluang.