jiwa media: kembalinya dan transformasi teks

2024-10-03

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

jiwa media adalah kata-kata. ini membawa inti informasi dan merupakan cara pembaca memperoleh informasi. di era informasi, gelombang digitalisasi sedang meningkat. media mencoba memanfaatkan peluang baru, namun mengabaikan pentingnya teks sebagai nilai inti.

penulis percaya bahwa transformasi media perlu mengarah pada “konten berkualitas tinggi” dan bukannya mengejar perubahan teknologi dan formal secara membabi buta. media harus fokus pada pembuatan konten berkualitas tinggi, mengeksplorasi nilai berita, dan memberikan analisis mendalam serta komentar berkualitas tinggi, daripada terjebak dalam formalitas demi memenuhi tren zaman.

dalam beberapa tahun terakhir, banyak media telah bertransformasi melalui video, namun menghadapi tantangan besar. keengganan penonton terhadap "teks sampah" mempersulit upaya video untuk mendapatkan pengakuan. dalam proses videoisasi, mereka yang mengabaikan landasan teks semakin tersesat dalam bentuk, dan pada akhirnya hanya bisa menjadi semacam proyek pencitraan media yang bersifat gesekan dan involusi internal.

“kepanikan teknologi” dan “kepanikan bentuk” adalah jebakan dalam proses transformasi media dan perlu dihindari secara hati-hati. hanya dengan menggunakan teks sebagai kekuatan inti media kita dapat benar-benar mencapai transformasi dan integrasi.

teks merupakan jiwa ekspresi media dan jalan bagi pembaca untuk memperoleh informasi. kita perlu merenungkan: mengapa media kehilangan arah dalam proses transformasi? mengapa mereka memilih "video" daripada berfokus pada konten dan nilai? kita perlu memikirkan secara mendalam bagaimana menjadikan teks kembali menjadi inti media dan mendorong perkembangan media.